Ikhtisar:
- Hama apa yang menyerang tanaman tomat?
- Thrips bunga barat
- Virus layu bercak tomat
- Tungau laba-laba berbintik dua
- Kutu daun persik hijau
- Kutu busuk
- Kumbang kentang Colorado
- Kutu kebul daun perak
- Ulat tanduk tembakau
- Kumbang kutu
- Ulat buah tomat
- Virus keriting daun kuning pada tomat
- Penggerek daun tomat
- Bercak daun septoria
- Bercak bakteri
- Bagaimana cara mengelola hama tomat?
- Kesimpulan
Tomat merupakan tanaman penting di seluruh dunia dan menyumbang sekitar 235 miliar rupee ($2.7 miliar) bagi perekonomian India pada tahun 2021. Namun, tomat juga diserang oleh banyak hama, termasuk serangga dan mikroorganisme. Sebuah survei terhadap petani di India dan Bangladesh menunjukkan bahwa hama dapat merusak hingga 11 ton tomat per hektar setiap tahunnya, yang menyoroti pentingnya mengendalikan hama ini. Artikel ini menjelaskan hama utama serangga tomat dan tungau laba-laba, mikroba terkait penyakit yang paling kritis, dan cara mengelolanya secara efektif, termasuk cara menggunakan agen pengendali hayati.
Hama apa yang menyerang tanaman tomat?
Tanaman tomat diserang oleh berbagai hama, termasuk serangga dan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus. Hama ini merusak berbagai bagian tanaman, yang pada akhirnya mengurangi hasil panen secara keseluruhan.
Thrips bunga barat (Frankliniella occidentalis)
Trips bunga barat merupakan serangga kecil dan ramping dengan panjang sekitar 1.5 mm. Biasanya berwarna cokelat muda atau kuning, dengan dua pasang sayap yang ditutupi rambut panjang. Siklus hidup mereka berlangsung selama 30 hingga 45 hari, dan dapat menyebar ke daerah baru melalui angin kencang. Trips merusak tanaman tomat dengan cara memakannya, tetapi kerusakan terbesar terjadi karena penyebaran virus layu bercak tomat. Tanaman yang terinfeksi mungkin mengalami pertumbuhan terhambat dan bercak putih atau keperakan pada daunnya. Trips bunga barat berkembang biak dengan cepat di rumah kaca tempat 12–15 generasi terjadi sepanjang tahun.

Penyakit layu bercak tomat orthotospovirus
Berbagai serangga, termasuk kutu daun bunga bagian barat, menyebarkan virus ini ke tanaman. Serangga tertular virus dengan memakan tanaman yang terinfeksi. Virus ini menyerang banyak tanaman, termasuk tomat. Tanaman yang terinfeksi dapat memperlihatkan warna kecokelatan pada daun muda, bercak putih, atau daun melengkung ke bawah. Tomat yang matang dapat mengembangkan bintik-bintik melingkar berwarna keputihan atau berubah warna saat terinfeksi.


Tungau laba-laba berbintik dua (Tetranychus urticae)
Tungau laba-laba berbintik dua merusak banyak tanaman, termasuk tomat, dengan memakan jaringan tanaman, termasuk sel-sel daun tomat. Tungau dewasa berukuran sekitar 0.5 mm dengan tubuh berbentuk oval. Kerusakan awal muncul sebagai bintik-bintik putih kecil pada daun, sementara serangan parah menyebabkan daun menguning, menghitam, dan rontok. Tungau laba-laba berbintik dua dapat memperlambat pertumbuhan dan membunuh tanaman di awal musim tanam jika serangannya parah.

Kutu daun persik hijau (Myzus persicae)
Kutu daun persik hijau adalah serangga kecil bertubuh lunak yang merusak banyak jenis tanaman. Biasanya berwarna hijau, hitam, atau abu-abu dan merusak tanaman dengan cara menghisap getah dari daun dan batang. Kutu daun persik hijau juga dapat menyebarkan penyakit seperti Virus Kentang Y, yang merusak tanaman tomat. Kerusakannya sering menyebabkan daun layu, dan serangan berat di awal musim dapat secara signifikan mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.

Kutu busuk
Beberapa spesies kutu busuk merusak tanaman tomat. Meskipun warnanya berbeda-beda, hama ini biasanya berwarna cokelat atau hijau dan memiliki bentuk perisai yang khas. Pada buah-buahan hijau seperti tomat yang belum matang, kerusakan akibat kutu busuk terlihat sebagai bintik-bintik hitam kecil yang dikelilingi oleh area yang berubah warna menjadi keputihan. Saat mereka makan, kutu busuk dapat menyebarkan mikroorganisme berbahaya, seperti jamur, yang dapat menginfeksi tanaman dan menyebabkannya membusuk.

Kumbang kentang Colorado (Leptinotarsa decemlineata)
Kumbang ini memakan banyak tanaman, termasuk tomat. Kumbang dewasa berukuran sekitar 9.5 mm dan memiliki garis-garis hitam dan krem di sepanjang punggungnya. Kumbang ini memakan daun tanaman secara langsung, dengan kerusakan paling parah terjadi pada tahap awal perkembangan (instar). Infestasi besar dapat menyebabkan kerontokan daun yang signifikan, memperlambat pertumbuhan tanaman, dan mengurangi hasil panen, yang dapat berdampak serius pada kesehatan dan produktivitas tanaman secara keseluruhan.

Kutu kebul daun perak (bemisia tabaci)
Serangga ini berukuran 1.5–3 mm dan merusak tanaman dengan cara menghisap getahnya. Serangga ini dapat menyebarkan ratusan penyakit tanaman, termasuk virus klorosis menular pada tomat, yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Lalat putih aktif di siang hari dan muncul sebagai serangga kecil berwarna kuning-putih di bagian bawah daun. Infestasi besar dapat menyebabkan penumpukan embun madu, yang menarik jamur jelaga hitam. Kerusakan meliputi daun menguning, pertumbuhan terhambat, dan daun gugur lebih awal selama infestasi berat.


Ulat tanduk tembakau (Manduca sexta)
Larva spesies ngengat ini memiliki "tanduk" khas di ujung tubuhnya, dari situlah namanya berasal. Ngengat dewasa dapat memiliki lebar sayap hingga 12 cm dan bertelur langsung di daun tanaman. Larva memakan daun, bunga, dan buah segera setelah menetas. Hama ini terutama menyerang daun, biasanya memakan bagian atas tanaman ke bawah. Infestasi yang parah dapat menyebabkan pengguguran daun secara menyeluruh dan mengurangi hasil panen, dan tanaman juga berisiko mengalami kerusakan akibat sinar matahari akibat gugurnya daun.

Kumbang kutu
Kumbang kutu dewasa berukuran sekitar 1.5–3 mm dan memiliki kaki belakang yang kuat yang memungkinkan mereka melompat seperti kutu saat diganggu. Mereka menggerogoti daun tanaman tomat, sehingga tampak seperti saringan saat kerusakannya parah. Hama ini sangat berbahaya bagi tanaman muda di awal musim tanam dan juga dapat memakan buah tomat, sehingga mengurangi kualitasnya. Spesies kumbang kutu yang terkenal yang menyerang tanaman tomat adalah kumbang kutu kentang (Epitrix mentimun).

Ulat buah tomat (helicoverpa zea)
Ngengat ulat buah tomat dewasa memiliki lebar sayap sekitar 25–35 mm, tetapi kerusakan paling parah terjadi selama tahap larva. Larva muda berwarna putih dengan kepala hitam, sedangkan larva yang lebih tua bisa berwarna kuning atau hijau. Larva memakan bagian dalam buah tomat, menyebabkan kerusakan signifikan seperti rongga berair dan berantakan serta pematangan dini. Kerusakan ini dapat menurunkan kualitas dan nilai jual tomat.

Virus keriting daun kuning pada tomat
Virus ini menyerang banyak tanaman, tetapi dapat sangat berbahaya bagi tomat, terkadang menyebabkan kehilangan hasil panen hingga 100%. Hama seperti lalat putih daun perak menyebarkan virus ke tanaman lain. Seperti namanya, gejalanya meliputi daun menguning dan daun tomat melengkung ke atas ke arah tengah daun. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi buah yang signifikan, meskipun buah itu sendiri umumnya tidak terpengaruh dalam hal bentuk, penampilan, dan kualitas keseluruhan.

Penggerek daun tomat (Tuta absoluta)
Hama ini memakan berbagai tanaman, termasuk tomat, selama tahap larva. Larva membuat terowongan di daun dan berubah warna saat dewasa. Tahap awal berwarna putih atau kuning setelah menetas, sedangkan larva yang lebih tua biasanya berwarna hijau dengan garis hitam di belakang kepala. Penambang daun merusak tomat dengan menciptakan ranjau daun, yang dapat menyebabkan daun rontok jika serangannya parah. Larva juga dapat memakan buah-buahan hijau, sehingga lebih rentan terhadap kontaminasi mikroba.


Bugwood.org
Bercak daun Septoria (Septoria lycopersici)
Penyakit tanaman ini disebabkan oleh jamur Septoria lycopersici, yang secara signifikan memengaruhi tanaman tomat dalam kondisi lembap atau basah. Penyakit ini menyebabkan bintik-bintik gelap pada daun, berukuran sekitar 1.5–6.5 mm diameternya, dengan tepi berwarna cokelat dan bagian tengah berwarna cokelat muda atau abu-abu. Permukaan daun bagian bawah dan buah biasanya terserang terlebih dahulu, berubah menjadi cokelat sepenuhnya dan mengerut saat infeksi memburuk. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat membunuh seluruh tanaman.

Bercak bakteri (Xanthomonas spp.)
Beberapa spesies bakteri yang berkerabat dekat dari genus Xanthomonas menyebabkan bercak bakteri pada tomat. Bakteri tersebut dapat menyebar dari satu tanaman ke tanaman lain melalui penanganan petani atau melalui cipratan yang disebabkan oleh hujan atau penyiraman. Seperti namanya, kerusakan tersebut muncul sebagai bercak cokelat tua, biasanya berdiameter sekitar 6.5 mm (¼ inci), yang dapat memburuk jika infeksi menyebar ke seluruh tanaman.

Bagaimana cara mengelola hama tomat?
Seperti yang ditunjukkan di atas, tomat dipengaruhi oleh banyak hama yang berbeda, yang masing-masing memerlukan metode pengendalian khusus. Strategi pengendalian ini terbagi dalam beberapa kategori utama:
Pemantauan
Periksa kerusakan akibat hama di awal musim, karena serangan hama di awal musim dapat berdampak lebih besar pada pertumbuhan dan hasil panen di kemudian hari. Meskipun setiap hama memiliki gejala yang unik, tanda-tanda umumnya meliputi pertumbuhan tanaman yang lebih lambat, perubahan warna daun, atau kerusakan akibat makan yang terlihat pada daun atau buah tomat.
Kontrol budaya
Mencegah wabah hama merupakan cara utama untuk melindungi tanaman. Beberapa hama mikroba berkembang biak dalam kondisi lembap, jadi hindari penyiraman berlebihan. Banyak hama yang bertahan hidup di sisa-sisa tanaman, jadi jaga kebersihan area penanaman. Selain itu, tanaman yang dipindah tanam harus selalu diperiksa sebelum ditanam untuk mencegah masuknya hama.
Kontrol biologi atau pengendalian hayati
Kontrol biologi atau pengendalian hayati melibatkan penggunaan produk yang berasal dari alam untuk mengatasi masalah hama tertentu. Ini termasuk:
- Zat alami: Biasanya berasal dari tanaman dan dapat digunakan dalam semprotan untuk mengusir atau membunuh hama. Minyak Mimba dapat menjadi solusi efektif terhadap banyak hama, termasuk lalat putih.
- Semiokimia: Ini adalah senyawa pembawa pesan yang dapat digunakan untuk mengganggu perilaku hama.
- Mikroba: Ini adalah mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang membahayakan hama tetapi tidak membahayakan tanaman. Beauveria bassiana adalah spesies jamur yang menyebabkan infeksi mematikan pada berbagai hama, termasuk thrips.
- Makrobial: Ini adalah hewan yang lebih besar, seperti serangga tertentu, yang memakan atau menjadi parasit hama. Misalnya, BioOrius merupakan serangga bajak laut predator yang efektif dalam mengendalikan kutu daun, lalat buah, dan tungau.
Pestisida kimia
Sebelum mempertimbangkan penggunaan pestisida kimia, petani harus menjajaki semua solusi pengendalian non-kimia yang tersedia. Solusi ini dapat mencakup praktik kultural seperti mencabut hama seperti ulat, membuang tanaman yang sakit, menggunakan varietas tanaman yang tahan, menerapkan rotasi tanaman, dan berkonsultasi dengan ahli CABI BioProtection Portal untuk mengidentifikasi dan menerapkan produk pengendalian hayati yang sesuai (mikrobial, makrobial, zat alami dan semiokimia).
Kesimpulan
Tanaman tomat menghadapi ancaman besar dari hama seperti serangga, virus, jamur, dan bakteri, yang menyebabkan kerugian hasil panen dan kerugian ekonomi yang parah. Solusi yang efektif meliputi pemantauan, praktik budidaya, pengendalian biologis, dan perawatan kimia. Pilihan yang berkelanjutan, seperti mikroba yang bermanfaat dan zat alami, menawarkan alternatif yang ramah lingkungan untuk melindungi tanaman penting ini. Lembaga seperti North Carolina Agricultural Research Service (NCARS) membantu mengendalikan hama yang menyerang tanaman tomat melalui penelitian dan pendidikan.
Untuk saran pengelolaan hama yang disesuaikan, kunjungi CABI BioProtection Portal, di mana Anda dapat memasukkan lokasi dan masalah hama untuk mencari solusi khusus.
Kami juga telah menyiapkan panduan lengkap tentang cara mengatasi hama pada tanaman tertentu. Baca artikel kami tentang melindungi tanaman kopi Anda di sini.